hadist-hadist yang terkait di bulan Suci Ramadhan


Hadist 1
اِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ اَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ اَبْوَابُ النَّارِوَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ.
Jika tiba bulan Ramadhan, maka dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu semua syaitan (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadist 2
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (ridha Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu (HR. Bukhari).

Hadist 3
ثَلاَثَةٌ لاَتُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: اَلصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَاْلإمَامُ الْعَادِلُ وَالْمَظْلُوْمُ.
Ada tiga golongan orang yang tidak ditolak doanya mereka: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan donya orang yang dizalimi (HR. Tirmidzi).

Hadist 4
ثَلاَثَةٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ يَسْتَكْمِلُ اِيْمَانَهُ: رَجُلٌ لاَيَخَافُ فِىاللهِ لَوْمَةَ لاَئِمٍ وَلاَيُرَائِى بِشَيْءٍ مِنْ عَمَلِهِ وَاِذَا عُرِضَ عَلَيْهِ اَمْرَانِ اَحَدُهُمَا لِلدُّنْيَا وَالآخَرُ لِلاَخِرَةِ اِخْتَارَ اَمْرَاْلاَخِرَةِ عَلَى الدُّنْيَا.
Tiga perkara, barangsiapa hal itu ada pada dirinya, berarti ia menyempurnakan imannya: (1) seseorang yang tidak pernah takut demi agama Allah pada kecaman si pengecam (2) tidak riya dengan sesuatu dari amalnya, (3) apabila dua perkara dihadapkan kepadanya, salah satu untuk dunia dan yang lain untuk akhirat, maka ia memilih urusan akhirat daripada urusan dunia (HR. Ibnu Asakir dari Abu Hurairah ra).

Hadist 5
اِنَّ اللهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا: اَنْ تَعْبُدُوْهُ وَلاَتُشْرِكُوْابِهِ شَيْئًا وَاَنْ تَعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًاوَلاَ تَفَرَّقُوْا وَاَنْ تَنَاصَحُوْا مَنْ وَلاَّهُ اللهُ اَمْرَكُمْ.
Sesungguhnya Allah ridha untuk kamu tiga perkara: (1) kamu beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan sesuatu dengan-Nya. (2) kamu berpegang teguh kepada tali Allah dan tidak bercerai berai (3) kamu menasihati dengan tulus terhadap orang yang diangkat oleh Allah menguasai urusanmu (HR. Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah).

Hadist 6
“Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Setiap hamba yang berpuasa di jalan Allah, Allah akan menjauhkannya dari api Neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun” [Bukhari-Muslim]

Hadist 7
“Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada Hari Kiamat kelak. Tidak boleh masuk seorangpun kecuali mereka. Kelak akan ada pengumuman: Di manakah orang yang berpuasa? Mereka lalu berduyun-duyun masuk melalui pintu tersebut. Setelah orang yang terakhir dari mereka telah masuk, pintu tadi ditutup kembali. Tiada lagi orang lain yang akan memasukinya” [Bukhari-Muslim]

Hadist 8
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu (Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1793)

Hadist 9
Wajib berpuasa Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti puasa jika melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari. (Hadis riwayat Ibnu Umar ra)

Hadist 10
Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda: Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadhan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari) – (Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1795)

Hadist 11
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah engkau berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi seorang yang biasa berpuasa, maka baginya silakan berpuasa. (Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1812)

Hadist 12
“Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak boleh berpuasa pada dua hari tertentu, iaitu Hari Raya Korban (Aidiladha) dan hari berbuka dari bulan Ramadan (Aidilfitri)” [Bukhari-Muslim]

Hadist 13
“Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Hendaklah kamu bersahur karena dalam bersahur itu ada keberkatannya” [Bukhari-Muslim]

Hadist 14
“Diriwayatkan daripada Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Apabila datang malam, berlalulah siang dan tenggelamlah matahari. Orang yang berpuasa pun bolehlah berbuka” [Bukhari-Muslim]

Hadist 15
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila seseorang daripada kamu sedang berpuasa pada suatu hari, janganlah berbicara tentang perkara yang keji dan kotor. Apabila dia dicaci maki atau diajak berkelahi oleh seseorang, hendaklah dia berkata: Sesungguhnya hari ini aku berpuasa, sesungguhnya hari ini aku berpuasa” [Bukhari-Muslim]

Hadist 16
“Dari Abu Hurairah ra: katanya Rasulullah saw berabda: “Barang siapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan berbuat jahat (padahal dia puasa), maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minum” [Bukhari]

Hadist 17
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya: Seorang lelaki datang menemui Rasulullah s.a.w lalu berkata: Celakalah aku wahai Rasulullah s.a.w. Rasulullah s.a.w bertanya: Apakah yang telah membuatmu celaka?
Lelaki itu menjawab: Aku telah bersetubuh dengan isteriku pada siang hari di bulan Ramadan.
Rasulullah s.a.w bertanya: Mampukah kamu memerdekakan seorang hamba? Lelaki itu menjawab: Tidak.
Rasulullah s.a.w bertanya: Mampukah kamu berpuasa selama dua bulan berturut-turut? Lelaki itu menjawab: Tidak.
Rasulullah s.a.w bertanya lagi: Mampukah kamu memberi makan kepada enam puluh orang fakir miskin? Lelaki itu menjawab: Tidak. Kemudian duduk.  3f
Rasulullah SAW kemudian memberikan kepadanya suatu bekas yang berisi kurma lalu bersabda: Sedekahkanlah ini.
Lelaki tadi berkata: Tentunya kepada orang yang paling miskin di antara kami. Tiada lagi di kalangan kami di Madinah ini yang lebih memerlukan dari keluarga kami.
Mendengar ucapan lelaki itu Rasulullah s.a.w tersenyum sehingga kelihatan sebahagian giginya. Kemudian baginda bersabda: Pulanglah dan berilah kepada keluargamu sendiri” [Bukhari-Muslim]

Hadist 18
“Diriwayatkan daripada Aisyah dan Ummu Salamah r.a, kedua-duanya berkata:: Nabi s.a.w bangkit dari tidur dalam keadaan berjunub bukan dari mimpi kemudian meneruskan puasa” [Bukhari-Muslim]

Hadist 19
” Barang siapa yang berpuasa sehari pada jalan Allah niscaya Allah akan manjauhkan mukanya dari api neraka (sejauh perjalanan) 70 tahun.” (Hadist riwayat Al-Bukhari)

Hadist 20
” Di dalam syurga terdapat satu pintu yang disebut Ar-Rayyan; pada hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk daripadanya (dan) tidak seorang pun selain mereka memasukinya…..” (Hadist riwayat Al-Bukhari)

Hadist 21
“Puasa itu perisai yang dipergunakan seorang hamba untuk membentengi dirinya dari siksaan neraka.” (Hadist riwayat Imam Ahmad)

Hadist 22
” Segala amal kebajikan anak Adam itu dilipat-gandakan pahalanya kepada sepuluh hinggalah ke 700 kali ganda. Allah berfirman: ‘Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku memberikan balasan kepadanya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makan minumnya karena Aku’.” (Hadist riwayat Muslim)

Kisah - Khalifah Umar bin Khattab


Khalifah Umar bin Khattab berniat menggantikan gubernur Syam yang semula dipercayakan kepada Muawiyah. Penggantinya yang diinginkan Khalifah adalah Said bin Amir Al-Jumahi. “Aku ingin memberimu amanah menjadi gubernur,” kata Umar kepada Said. Said berkata, “Jangan kau jerumuskan aku ke dalam fitnah, wahai Amirul Mukminin. Kalian mengalungkan amanah ini di leherku kemudian kalian tinggal aku.” Umar mengira bahwa Said menginginkan gaji, “Kalau begitu, kita berikan untukmu gaji.” Said menjawab, “Allah telah memberiku rizki yang cukup bahkan lebih dari yang kuinginkan.”
Begitulah kursi gubernuran yang ditolak oleh Said dengan halus. Walau akhirnya dia harus menunjukkan ketaatannya kepada Khalifah dengan menaati keinginan Umar yang tetap bersiteguh untuk mengangkatnya sebagai gubernur Syam. Akhirnya hari yang ditentukan untuk keberangkatannya ke Syam tiba. Dari Madinah dia berangkat beserta istrinya menuju tempat tugasnya yang baru.

Sesampainya di Syam, Said memulai hari-harinya dengan amanah baru, menjadi gubernur Syam. Hingga suatu saat Said terlilit kebutuhan yang memerlukan uang. Sementara tidak ada uang pribadinya yang bisa dia pakai. Sementara itu di Madinah Umar mendapatkan tamu utusan dari Syam. Mereka datang untuk melaporkan beberapa kebutuhan dan urusan mereka sebagai rakyat yang hidup di bawah kekhilafahan Umar bin Khattab.
Umar berkata, “Tuliskan nama-nama orang miskin di tempat kalian.”
Mereka pun menuliskan nama-nama orang yang membutuhkan bantuan dari negara. Tulisan itu diserahkan kepada Umar. Dengan agak terkejut, Umar menemui sebuah nama. Said.
“Apakah ini Said gubernur kalian?”
“Ya, itu Said gubernur kami.” “Dia termasuk daftar orang-orang miskin?” tanya Umar lagi mempertegas.
“Ya,” jawab mereka meyakinkan.
Umar kemudian mengambil sebuah kantong dari kain yang terikat ujungnya. “Berikan ini kepada gubernur kalian,” kata Umar sambil memberikan kantong itu kepada mereka.
Rombongan itu akhirnya kembali ke Syam. Setelah sampai, mereka menyampaikan amanah dari Umar itu kepada Said gubernur mereka.
Sore harinya Said pulang ke rumah. Dia membuka kantong tersebut tanpa sepengetahuan istrinya. Dan ternyata kantong tersebut berisi uang seribu dinar. Jumlah yang tidak sedikit. “Innalillahi wainna ilaihi rojiun,” katanya lirih. Ternyata istrinya mendengar perkataan tersebut. “Apakah amirul mukminin meninggal?” tanya istrinya. “Tidak, tetapi musibah yang lebih besar dari itu,” kata Said. “Maukah engkau membantuku?” sambung Said. “Tentu,” jawab istrinya. “Dunia telah memasuki diriku untuk merusak akhiratku,” kata Said.
Esok paginya, Said memanggil orang kepercayaannya untuk membagikan uang itu kepada para janda, anak yatim dan orang miskin yang membutuhkan. Tanpa tersisa sedikit pun. Barulah istrinya memahami kata-kata Said, “Dunia telah memasuki diriku untuk merusak akhiratku.”
Begitulah. Dan memang Said selalu berusaha untuk menjadikan dunia yang dimilikinya untuk membeli akhirat. Agar mendapatkan bidadari surga.
Ketika suatu hari istrinya menuntut uang yang diberikan dari kakhilafahan, sementara uang itu telah habis disumbangkan kepada orang lain. Hingga tuntutannya itu membuat Said tersiksa. Said berusaha menghindari istrinya beberapa hari dengan selalu pulang malam. Agar dia tidak mendengar lagi tuntutan istrinya.
Sampai istrinya akhirnya tahu bahwa hartanya telah habis dibagikan cuma-cuma. Sang istri menangisi kepergian harta itu. Dan inilah yang dikatakan Said kepada istri tercintanya, “Sebenarnya istriku, dulu aku mempunyai teman-teman yang kini telah lebih dulu meninggalkanku. Aku tidak rela setelah mereka pergi aku bergelimang harta. Dan kemudian bidadari surga itu jika muncul di langit dunia akan menerangi seluruh penduduk bumi dan sinarnya itu akan memadamkan sinar matahari dan rembulan. Pakaian yang dia pakai lebih baik daripada dunia seisinya. Maka aku lebih memilih dirimu untuk menjadi bidadariku di surga nanti.” Kata-kata ini membuat istrinya Said ridho.
Kehidupan seorang gubernur Said bin Amir tidak hanya terhenti sampai tingkat kesenangannya membagikan harta. Kalau kita menengok dalam rumahnya lebih ke dalam lagi, kita akan menjumpai kehidupan seorang gunernur yang tak kita jumpai hari ini. Gubernur yang sangat zuhud kepada dunia, tidak merasa begitu perlu dengan harta, maka mustahil kalau dia rela memakan harta rakyatnya.
Inspeksi mendadak yang dilakukan Umar ke Syam akan mengantarkan kita kepada kisah-kisah dalam rumah tangga Said. Begitu sampai Himsa, Umar mengumpulkan penduduk kota tersebut dan bertanya, “Wahai penduduk Himsa, bagaimana kalian mendapati gubernur kalian?” Jawaban mereka cukup mengejutkan, “Kami mengeluhkan empat hal. Pertama, dia selalu keluar kepada kami setelah siang datang.” “Ini berat,” kata Umar. “Kemudian apa?” tanya Umar kembali.
“Kedua, dia tidak melayani siapa pun yang datang malam hari.”
“Ini juga masalah serius, kemudian apa lagi?”
“Ketiga, ada satu hari dalam satu bulan dimana dia tidak keluar sama sekali untuk menemui kami.”
“Ini tidak boleh dianggap enteng, kemudian yang keempat?”
“Dia terkadang pingsan ketika bersama kami.”
Mendengar aduan ini, Umar tidak bisa tinggal diam. Dia merasa perlu untuk cepat menyelesaikan permasalahan yang timbul antara pejabatnya itu dengan rakyatnya. Itulah pemimpin mulia yang langsung mendengar masalah rakyatnya dan langsung memberikan solusi konkrit dan bukan pepesan kosong serta janji memuakkan. Umar membuat pertemuan akbar antara Said sebagai gubernur dan rakyatnya yang siap mengadili gubernur mereka.
“Ya Allah, jangan Engkau kecewakan prasangka baikku selama ini kepadanya.”
Kata Umar membuka pertemuan, “Baiklah, apa yang kalian keluhkan?”
“Pertama, Said tidak keluar menemui kami kecuali setelah siang datang menjelang.”
Said angkat bicara, “Demi Allah sesungguhnya aku tidak suka menjawabnya. Aku tidak mempunyai pembantu, maka aku harus mengadoni roti sendiri, kemudian aku tunggu sampai adonan itu mengambang dan kemudian aku panggang hingga menjadi roti, kemudian aku wudhu dan baru keluar.’
“Terus apa lagi?”
“Kedua, Said tidak mau melayani yang datang kepadanya di malam hari.”
“Apa jawabmu, wahai Said?”
“Sesungguhnya aku tidak suka menjawabnya. Aku menjadikan siang hariku untuk mereka dan aku menjadikan malamku untuk Allah Azza Wajalla saja.”
“Kemudian apa lagi?”
“Ada satu hari tertentu dimana dia tidak keluar sama sekali dari rumahnya.”
“Apa komentarmu?”
“Aku tidak mempunyai pembantu yang mencucikan pakaianku. Sementara aku tidak memiliki pakaian yang lain. Maka aku mencucinya sendiri dan aku tunggu sampai kering, selanjutnya aku keluar kepada mereka saat sudah sore.”
“Selanjutnya apa lagi?”
“Said suka pingsan.”
“Aku menyaksikan meninggalnya Khubaib Al-Anshari di Mekah. Kematiannya sangat tragis di tangan orang-orang kafir Quraisy. Mereka menyayat-nyayat dagingnya kemudian menyalibnya di pohon kurma. Orang Quraisy itu meledek, “Khubaib, apakah kamu rela jika Muhammad sekarang yang menggantikanmu untuk disiksa?” Khubaib menjawab, “Demi Allah, kalau saya berada tenang dengan keluarga dan anakku, kemudian Muhammad tertusuk duri sungguh aku tidak rela.” Ketika itu aku masih dalam keadaan kafir dan menyaksikan Khubaib disiksa sedemikian rupa. Dan aku tidak bisa menolongnya. Setiap ingat itu, aku sangat khawatir bahwa Allah tidak mengampuniku untuk selamanya. Jika ingat itu, aku pingsan.”
Umar berkata, “Segala puji bagi Allah yang tidak mengecewakan prasangka baikku kepadanya.”
***

Download Tafsir Al-Quran lengkap


Tafsir Al-Quran


Tafsir Al Fatihah Ayat 1-7
Tafsir Al Baqarah Ayat 1-7
Tafsir Al Baqarah Ayat 8-16
Tafsir Al Baqarah Ayat 17-25
Tafsir Al Baqarah Ayat 26-29
Tafsir Al Baqarah Ayat 30-39
Tafsir Al Baqarah Ayat 40-48
Tafsir Al Baqarah Ayat 49-57
Tafsir Al Baqarah Ayat 58-66
Tafsir Al Baqarah Ayat 67-74
Tafsir Al Baqarah Ayat 75-82
Tafsir Al Baqarah Ayat 83-88
Tafsir Al Baqarah Ayat 89-93
Tafsir Al Baqarah Ayat 94-101
Tafsir Al Baqarah Ayat 102-105
Tafsir Al Baqarah Ayat 106-113
Tafsir Al Baqarah Ayat 114-119
Tafsir Al Baqarah Ayat 120-129
Tafsir Al Baqarah Ayat 130-134
Tafsir Al Baqarah Ayat 135-141

Tafsir Al Qur'an Juz 2

Tafsir Al Baqarah Ayat 142-145
Tafsir Al Baqarah Ayat 146-153
Tafsir Al Baqarah Ayat 154-162
Tafsir Al Baqarah Ayat 163-167
Tafsir Al Baqarah Ayat 168-173
Tafsir Al Baqarah Ayat 174-177
Tafsir Al Baqarah Ayat 178-182
Tafsir Al Baqarah Ayat 183-187
Tafsir Al Baqarah Ayat 188-195
Tafsir Al Baqarah Ayat 196-203
Tafsir Al Baqarah Ayat 204-212
Tafsir Al Baqarah Ayat 213-218
Tafsir Al Baqarah Ayat 219-225
Tafsir Al Baqarah Ayat 226-232
Tafsir Al Baqarah Ayat 233-239
Tafsir Al Baqarah Ayat 240-246
Tafsir Al Baqarah Ayat 247-252


Tafsir Al Qur'an Juz 3
Tafsir Al Baqarah Ayat 253-255
Tafsir Al Baqarah Ayat 256-260
Tafsir Al Baqarah Ayat 261-269
Tafsir Al Baqarah Ayat 270-276
Tafsir Al Baqarah Ayat 277-282
Tafsir Al Baqarah Ayat 283-286
Tafsir Ali Imran Ayat 1-9
Tafsir Ali Imran Ayat 10-17
Tafsir Ali Imran Ayat 18-27
Tafsir Ali Imran Ayat 28-37
Tafsir Ali Imran Ayat 38-51
Tafsir Ali Imran Ayat 52-61
Tafsir Ali Imran Ayat 62-74
Tafsir Ali Imran Ayat 75-83
Tafsir Ali Imran Ayat 84-91

Tafsir Al Qur'an Juz 4

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 92-101
Tafsir Ali Imran Ayat 102-109
Tafsir Ali Imran Ayat 110-120
Tafsir Ali Imran Ayat 121-132
Tafsir Ali Imran Ayat 133-143
Tafsir Ali Imran Ayat 144-151
Tafsir Ali Imran Ayat 152-158
Tafsir Ali Imran Ayat 159-164
Tafsir Ali Imran Ayat 165-175
Tafsir Ali Imran Ayat 176-184
Tafsir Ali Imran Ayat 185-194
Tafsir Ali Imran Ayat 195-200
Tafsir An Nisa Ayat 1-6
Tafsir An Nisa Ayat 7-10
Tafsir An Nisa Ayat 11-12
Tafsir An Nisa Ayat 13-21
Tafsir An Nisa Ayat 22-23

Tafsir An Nisa Ayat 24-28
Tafsir An Nisa Ayat 29-35
Tafsir An Nisa Ayat 36-39
Tafsir An Nisa Ayat 40-46
Tafsir An Nisa Ayat 47-55
Tafsir An Nisa Ayat 56-63
Tafsir An Nisa Ayat 64-74
Tafsir An Nisa Ayat 75-79
Tafsir An Nisa Ayat 80-86
Tafsir An Nisa Ayat 87-91
Tafsir An Nisa Ayat 92-96
Tafsir An Nisa Ayat 97-103
Tafsir An Nisa Ayat 104-112
Tafsir An Nisa Ayat 113-121
Tafsir An Nisa Ayat 122-127
Tafsir An Nisa Ayat 128-134
Tafsir An Nisa Ayat 135-140
Tafsir An Nisa Ayat 141-147

Tafsir Al Qur'an Juz 6

Tafsir An Nisa Ayat 148-161
Tafsir An Nisa Ayat 162-169
Tafsir An Nisa Ayat 170-176
Tafsir Al Maidah Ayat 1-5
Tafsir Al Maidah Ayat 6
Tafsir Al Maidah Ayat 7-14
Tafsir Al Maidah Ayat 15-26
Tafsir Al Maidah Ayat 27-37
Tafsir Al Maidah Ayat 38-47
Tafsir Al Maidah Ayat 48-56
Tafsir Al Maidah Ayat 57-64
Tafsir Al Maidah Ayat 65-73
Tafsir Al Maidah Ayat 74-82


Tafsir Al Maidah Ayat 83-93
Tafsir Al Maidah Ayat 94-102
Tafsir Al Maidah Ayat 103-109
Tafsir Al Maidah Ayat 110-120
Tafsir Al An’aam Ayat 1-11
Tafsir Al An’aam Ayat 12-20
Tafsir Al An’aam Ayat 21-32
Tafsir Al An’aam Ayat 33-41
Tafsir Al An’aam Ayat 42-55
Tafsir Al An’aam Ayat 56-65
Tafsir Al An’aam Ayat 66-73
Tafsir Al An’aam Ayat 74-83
Tafsir Al An’aam Ayat 84-94
Tafsir Al An’aam Ayat 95-110

Tafsir Al Qur'an Juz 8
Tafsir Al An’aam Ayat 111-121
Tafsir Al An’aam Ayat 122-131
Tafsir Al An’aam Ayat 132-142
Tafsir Al An’aam Ayat 143-151
Tafsir Al An’aam Ayat 152-165
Tafsir Al A’raaf Ayat 1-19
Tafsir Al A’raaf Ayat 20-30
Tafsir Al A’raaf Ayat 31-41
Tafsir Al A’raaf Ayat 42-53
Tafsir Al A’raaf Ayat 54-64
Tafsir Al A’raaf Ayat 65-79
Tafsir Al A’raaf Ayat 80-87

Tafsir Al A’raaf Ayat 88-102
Tafsir Al A’raaf Ayat 103-116
Tafsir Al A’raaf Ayat 117-129
Tafsir Al A’raaf Ayat 130-143
Terjemah Al A’raaf Ayat 144-154
Tafsir Al A’raaf Ayat 155-166
Tafsir Al A’raaf Ayat 167-178
Tafsir Al A’raaf Ayat 179-188
Terjemah Al A’raaf Ayat 189-206
Tafsir Surat Al Anfaal Ayat 1-14
Tafsir Al Anfaal Ayat 15-26
Tafsir Al Anfaal Ayat 27-40


Tafsir Al Anfaal Ayat 41-51
Tafsir Al Anfaal Ayat 52-61
Tafsir Al Anfaal Ayat 62-75
Tafsir At Taubah Ayat 1-12
Tafsir At Taubah Ayat 13-24
Tafsir At Taubah Ayat 25-35
Tafsir At Taubah Ayat 36-49
Tafsir At Taubah Ayat 50-61
Tafsir At Taubah Ayat 62-74
Tafsir At Taubah Ayat 75-93

Tafsir Al Kahfi Ayat 99-110
Tafsir Hud Ayat 6-16
Tafsir Hud Ayat 17-35
Tafsir Hud Ayat 36-49
Tafsir Hud Ayat 50-60
Tafsir Hud Ayat 61-68
Tafsir Hud Ayat 69-83
Tafsir Hud Ayat 84-95
Tafsir Hud Ayat 96-113
Tafsir Hud Ayat 114-123
Tafsir Yusuf Ayat 1-14
Tafsir Yusuf Ayat 15-29
Tafsir Yusuf Ayat 30-42
Tafsir Yusuf Ayat 43-52


Tafsir Al Hijr Ayat 1-15
Tafsir Al Hijr Ayat 16-25
Tafsir Al Hijr Ayat 26-38
Tafsir Al Hijr Ayat 39-50
Tafsir Al Hijr Ayat 51-77
Tafsir Al Hijr Ayat 78-99
Tafsir An Nahl Ayat 1-13
Tafsir An Nahl Ayat 14-29
Tafsir An Nahl Ayat 30-40
Tafsir An Nahl Ayat 41-55
Tafsir An Nahl Ayat 56-69
Tafsir An Nahl Ayat 70-83
Tafsir An Nahl Ayat 84-96
Tafsir An Nahl Ayat 97-110
Tafsir An Nahl Ayat 111-128

Tafsir Al Qur'an Juz 15

Tafsir Al Isra Ayat 1-11
Tafsir Al Isra Ayat 12-25
Tafsir Al Isra Ayat 26-39
Tafsir Al Isra Ayat 40-56
Tafsir Al Isra Ayat 57-69
Tafsir Al Isra Ayat 70-82
Tafsir Al Isra Ayat 83-98
Tafsir Al Isra Ayat 99-111
Tafsir Al Kahfi Ayat 1-8
Tafsir Al Kahfi Ayat 9-20
Tafsir Al Kahfi Ayat 21-31
Tafsir Al Kahfi Ayat 32-46
Tafsir Al Kahfi Ayat 47-59
Tafsir Al Kahfi Ayat 60-74

Tafsir Al Qur'an Juz 16

Tafsir Al Kahfi Ayat 75-85
Tafsir Al Kahfi Ayat 86-98
Tafsir Al Kahfi Ayat 99-110
Tafsir Maryam Ayat 1-11

Tafsir Al Hajj Ayat 67-78

Tafsir Al Qur'an Juz 18

Tafsir Al Mu’minun Ayat 1-11
Tafsir An Nur Ayat 11-22            
 Tafsir An Nur Ayat 32-40
Tafsir An Nur Ayat 41-54            


Tafsir An Naml Ayat 56-66


Tafsir Al Ahzab Ayat 41-52

Tafsir Al Ahzab Ayat 53-62





Tafsir Al Qur'an Juz 27
Tafsir Adz Dzaariyat Ayat 31-46
Tafsir Adz Dzaariyat Ayat 47-60


Tafsir Al Mulk Ayat 1-11

Tafsir Al Mulk Ayat 12-23

Tafsir Al Mulk Ayat 24-30

Tafsir Al Qalam Ayat 1-16

Tafsir Al Qalam Ayat 17-33



Tafsir Al Insyiqaq Ayat 1-25
Tafsir Al Buruuj Ayat 1-22
Tafsir At Thaariq Ayat 1-17

sumber: http://www.tafsir.web.id