Mengapa Kita Membutuhkan Agama?
Dalam Islam, kata bahasa Arab yang digunakan adalah Diin. Diin dalam Islam artinya pandangan (cara) hidup.
Jika diibratkan kita membeli suatu mesin kompleks, maka kita butuh buku panduan untuk mengerti dan mengetahui cara mengoperasikan mesin tersebut.
Jika ibaratkan Manusia adalah Mesin paling Kompleks di muka bumi, maka pastinya dibutuhkan buku pedoman pula untuk mengerti dan mengetahuinya. Buku pedoman terakhir dan final untuk umat Manusia adalah Al-Qur'an.
Buku
panduan biasanya ditulis oleh produsen atau pabrikan, atau penciptanya,
sehingga Pencipta, pembuat, kreator kita (manusia) adalah Tuhan Yang
Maha Kuasa yang mengetahui hal-hal terbaik untuk umat manusia.
Berdasarkan hal ini, Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan peraturan dan
wahyu-Nya.
Sebagai
contoh jika kita membeli DVD player, jika kita ingin memutar DVD,
masukan kasetnya dan tekan tombol Play, dan jika kita ingin mempercepat,
maka kita tekan tombol FF (Fast Forward),
Jika kita ingin melewati kita tekan tombol skip, jika kita ingin
menghentikan, maka tekan tombol Stop. (...jangan menjatuhkannya dari
ketinggian, atau mesin akan rusak...), kira-kira itulah contoh isi buku
panduan DVD player.
Demikian
pula, Allah SWT, melalui Al-Qurán telah memberikan pedoman pada umat
manusia dan Tuhan YMK hanya akan mengirimkan satu agama.
dengan jelas di Al-Qurán, Surat Ali Imran ayat 19;
"..Sesungguhnya agama yang diridoi di sisi Allah hanyalah Islam..".
Namun
dalam berjalannya waktu, buku panduan tersebut berubah, dan Allah SWT
mengetahui bahwa manusia bisa saja tidak dapat memahami pesan utuh-Nya
dari Al-Qur'an. Seperti yang disebutkan di bible, pada Gospel of John,
Ch. 16, V.12-14 'Isa AS. berkata.. "Banyak yang harus aku katakan
padamu, namun kamu tidak dapat menanggungnya sekarang, Tapi ketika dia,
roh kebenaran datang, ia akan memimpin kamu kedalam kebenaran yang
hakiki".'
Allah
SWT mengetahui bahwa 1400 tahun yang lalu... dan di saat ini manusia
dapat memahami pesan (wahyu) terakhir. Jadi, Islam datang dengan bentuk
yang sempurna 1400 tahun yang lalu dan wahyu terakhir adalah Al-Qurán.
Seluruh wahyu terdahulu memiliki dasar pesan yang sama, beriman kepada
satu Tuhan, menyembah Tuhan yang benar yang tidak dapat digambarkan,
tidak pernah diam (tidur), harus patuh. dasar pesannya adalah sama.
Namun karena perubahan yang terjadi pada kitab-kitab terdahulu, Tuhan
YMK menyampaikan wahyu terakhir, yaitu Al-Qurán dan Allah SWT berfirman
di Surat Al-Hijr, ayat 9;
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qurán, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya".
Jadi,
karena Al-Qurán merupakan wahyu terakhir, maka Allah SWT menyatakan
bahwa Ia akan menjaga Al-Qurán dari penyimpangan. Sehingga seluruh umat
manusia di dunia harus mengikuti nabi terakhir, Muhammad SAW dan Wahyu
terakhir, yaitu Al-Qurán.
Seluruh
kitab terdahulu (sebelum Al-Qurán) terikat terhadap waktu dan ditujukan
untuk umat tertentu, namun tidak ditujukan untuk seluruh umat manusia,
dan pesan (wahyu) terdahulu diikuti hingga pesan terakhir datang. Allah
SWT lalu menghendaki untuk menyelesaikan pesan-Nya (wahyu-Nya). Saat
wahyu (kitab) terakhir telah disampaikan dan tidak ada wahyu yang akan
datang, Allah SWT berfirman bahwa wahyu ini (Al-Qurán) tidak hanya
ditujukan untuk bangsa Arab, tapi Al-Qurán ditujukan untuk seluruh umat
manusia, baik di Indonesia, Dubai, India, Amerika dll, seluruh umat
manusia di dunia harus mengikuti wahyu terakhir dan final (Al-Qurán) dan
nabi terakhir, Nabi Muhammad SAW.