Dosa Istri dan Dosa Suami


Dosa Istri dan Dosa Suami 



Salah satu sikap positif yang harus dikembangkan dalam kehidupan rumah tangga adalah kesediaan untuk selalu mengintrospkesi diri dan meminta maaf bila melakukakn kesalahan. Kelapangan hati untuk mau mengakui semua kesalahan dan meminta maaf kepada pasangan hidupnya menjadi energy digdaya untuk mengharmoniskan hubungan suami-istri.

Sehingga, diantara suami-istri tidak terjadi ganjalan perasaan dan ketidakpuasan yang terpendam yang bisa mengganggu kemesraan dan keindahan hidup berumah tangga.

Kebahagiaan dan ketenangan hidup terwujud dengan adanya hubungan pernikahan yang bahagia. Dan, kebahagiaan pernikahan itu terwujud bila suami istri memiliki agama yang benar, akal yang sehat, dan akhlak yang mulia. Ditambah lagi dengan cinta yang tulus, saling memenuhi hak, dan masing-masing menasihati pasangannya.



Bila masing-masing suami istri menunaikan kewajibannya secara sempurna sesuai dengan kesanggupannya, maka kebahagiaan dan kegembiraan akan terwujud, problematika akan hilang atau paling tidak berkurang. Kondisi ini sangat berpengaruh pada kebaikan keluarga dan kekuatan umat.

Dalam tulisan ini, penulis mengangkat beberapa penjelasaan dari karya Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd dalam bukunya berjudul; 26 dosa istri dan 32 dosa suami yang meletarbelakangi beberapa kesalahan dan dosa yang mungkin istri dan suami lakukan.

Menyebutkan kesalahan bukan berarti kesalahan tersebut mencakup seluruh istri begitupun kepada suami. Di antara mereka ada yang memiliki banyak kebaikan dan sedikit kekurangan. Juga tidak bermaksud agar suami istri menjadikan kesalahan tersebut sebagai media untuk menghitung-hitung aib istri dan suami.




Mengintip Dosa Istri


1. berlebihan dan menuntut kesempurnaan

2. kurang memperhatikan orang tua suami

3. kurang mempercantikkan diri di hadapan suami

4. banyak berkeluh kesah dan kurang bersyukur

5. mengungkit ungkit kebaikan kepada suami

6. menyebarkan masalah rumahtangga kepada orang lain

7. kurang memperhatikan posisi dan status sosial suami

8. kurang membantu suami dalam kebajikan dan ketakwaan

9. membebani suami dengan banyak tuntutan

10. membuat suami risau dengan banyak menjalin hubungan

11. bersikap nusyuz terhadap suami

12. menolak ajakan suami berhubungan badan

13. lalai dalam melayani suami

14. memasukkan orang yang tidak diizinkan suami de dalam rumahnya

15. keluar dari rumah tanpa izin suami

16. menaati suami dalam kemaksiatan kepada Allah swt

17. cemburu berlebihan terhadap suami

18. buruknya perilaku isteri bila suamiberpoligami

19. lalai dalam mendidik anak-anak

20. kurang perhatian terhadap keadaan dan perasaan suami

21. menyebarluaskan rahsia tempat tidur

22. isteri mendeskripsikan seorang perempuan kepada suami

23. menggugat kepimpinan suami

24. isteri yang ikhtilah dan tabarruj di hadapan kaum laki-laki

25. kurang setia terhadap suami

26. kurangnya ketakwaan kepada Allah setelah berpisah dari suami




Mengintip Dosa Suami

1. Lalai Berbakti kepada orang tua setelah menikah

2. Kurang serius dalam mengharmonisasikan antara istri dan orang tua

3. Ragu dan buruk sangka kepada istri

4. Kurang memiliki sikap cemburu terhadap istri

5. Meremehkan kedudukan istri

6. Melepaskan kendali kepemimpinan dan menyerahkannya kepada istri

7. Memakan Harta istri secara batil

8. Kurang semangat dalam mengajari istri ajaran-ajaran agamanya

9. Bersikap pelit terhadap istri

10. Datang secara tiba-tiba setelah lama pergi

11. Banyak mencela dan mengkritik istri

12. Kurang berterima kasih dan memotivasi istri

13. Banyak bersengketa dengan istri

14. Lama memutus hubungan dan meninggalkan istri tanpa sebab yang jelas

15. Sering berada di luar rumah dan jarang bercengkrama dengan keluarga

16. Interaksi yang buruk dengan istri

17. Tidak menganggap penting berdandan untuk istri

18. Kurang perhatian terhadap Doa yang dituntun ketika menggauli istri

19. Kurang memperhatikan Etika, Hikmah dan Hukum hubungan badan

20. Menyebarkan rahasia ranjang

21. Tidak mengetahui kondisi biologis perempuan

22. Menggauli istri ketika haid

23. Menggauli istri pada duburnya

24. Memukul istri tanpa alasan

25, Kesalahan tujuan poligami

26. Tidak bersikap Adil antara beberapa istri

27. Terburu-buru dalam urusan Talak

28. Tidak mau mentalak, padahal sudah tdk mungkin ada perbaikan dan kecocokan

29. Mencela istri setelah berpisah dengannya

30. Menelantarkan anak-anak setelah mentalak istri

31. Kurang setia terhadap istri

32. Kurang puas dan selalu melirik perempuan lain

Kenapa Tuhan Menciptakan Manusia?


Kenapa Tuhan Menciptakan Manusia?

Dr. Zakir Naik


Pertanyaan ini diajukan oleh seorang ateis/agnostik kepada Dr. Zakir Naik pada saat konvensi di Dubai. Videonya bisa dilihat disini. Berikut ini transkrip percakapannya:

Halo Dr. Zakir Naik. Namaku Harris dari Phoenix, Arizona, AS. Aku seorang wirausahawan dan manager marketing. Dua temanku di Amerika telah masuk Islam karena menonton video YouTube tentangmu. Salah satu dari mereka orang Kristen, yang satu lagi Ateis. Salah satu temanku memberikan kepadaku DVD-mu “How to Deal with an Atheist” yang telah kutonton. Tapi itu tidak menjawab pertanyaanku. Aku telah bertanya tentang ini kepada banyak orang cerdas tapi tidak ada jawaban yang memuaskan. Dari semua ulama yang pernah kutonton di YouTube, menurutku andalah yang paling rasional, masuk akal, dan mudah dipahami.


Pertanyaanku adalah: Tuhan telah menciptakan seluruh jagat raya dan Quran berfirman banyak hal tentang penciptaan itu. Jauh sebelum Tuhan menciptakan keseluruhan jagat raya ini, sebelum dia memutuskan untuk menciptakan manusia, Dia sudah tahu hasil akhirnya. Dia tahu pada akhirnya Dia akan kecewa dengan orang-orang tertentu dan mereka akan masuk ke dalam neraka. Dia tahu mereka akan dibakar dan disiksa. Jauh sebelum Dia menciptakan seluruh jagat raya, Dia tahu bahwa hasilnya akan menjadi buruk. Ini mungkin baik bagi orang-orang yang ada di surga, tapi Dia tahu bahwa Dia bisa menyelamatkan orang-orang yang akan masuk neraka bahkan jauh sebelum Dia memutuskan untuk menciptakan. Tapi tetap saja Dia memutuskan untuk menciptakan mereka dengan segala logika Ketuhanannya. Kenapa Dia melakukan itu? Kesimpulan dari pertanyaannya adalah: Bagaimana mungkin Tuhan begitu sadis, sehingga Dia tetap melanjutkan rencana-Nya padahal Dia tahu rencana-Nya akan berakhir seperti itu?

Jawaban
Saudara kita menanyakan pertanyaan yang sangat bagus dan cerdas.  Saudara berkata bahwa meskipun satu orang saja masuk neraka maka Tuhan akan kecewa. Saudaraku, Tuhan tidak pernah kecewa sama sekali. Sekarang untuk menjawab pertanyaanmu.

Aku menggunakan pengandaian dengan seorang guru di sekolah. Jika seorang guru menuliskan pertanyaan di kertas ujian, “Berapakah 2+2?” Murid yang berada di hadapannya menulis “5.” Gurunya bisa saja berkata pada muridnya “Ubahlah 5 menjadi 4.” Apakah gurunya adil jika pada saat ujian dia membetulkan jawaban muridnya? Bagaimana dengan pendapat murid-murid yang lain?

Ateis: Gurunya tidak adil. Tapi Tuhan bisa menjadi adil pada saat bersamaan. Dia bisa menciptakan kondisi yang sepenuhnya berbeda, Dia tidak perlu menjalani situasi seperti itu, Dia tidak dibatasi oleh situasi apapun.

Dr. Zakir: Maksud saudara adalah Tuhan bisa menciptakan sesuatu yang sempurna dan tidak salah, benar? Tuhan telah menciptakan hal itu. Dia menciptakan para malaikat yang tidak pernah menentang perintah Tuhan. Tapi manusia adalah ciptaan yang lebih baik daripada malaikat karena para malaikat tidak punya kehendak sendiri. Namun manusia punya kehendak bebas untuk menentang atau mengikuti Tuhan.

Jika anda memilih menjadi manusia, jika anda menentang perintah-Nya anda masuk neraka. Namun jika anda mematuhi perintah-Nya, anda lebih baik daripada malaikat. Karena malaikat tidak punya kehendak bebas dari diri sendiri maka mereka mengikuti Tuhan dan ini tidak hebat. Manusia adalah ciptaan yang lebih baik dari Tuhan. Tuhan telah memberikan kehendak bebas pada mereka.

Ini adalah pertanyaan yang berbeda bahwa Tuhan mengetahui... karena Dia punya ilmu tentang masa depan. Jadi Dia telah menciptakan makhluk yang punya kehendak bebas. Kesalahannya ada pada manusia, bukan Tuhan.

Ateis: Kenapa Dia memberikan kita kehendak bebas sedangkan Dia tahu bahwa Dia pada akhirnya akan ada banyak orang di neraka?

Dr. Zakir:  Itu adalah ciptaan yang berbeda. Tentang yang anda permasalahkan, Tuhan telah menciptakan para malaikat. Aku bertanya padamu, mana yang lebih baik? Para malaikat yang mengikuti perintah Tuhan atau manusia yang mengikuti perintah Tuhan?

Ateis: Jika aku punya kesempatan, aku ingin menjadi malaikat. Kenapa juga aku mau mengambil risiko.

Dr. Zakir: Kesempatan kedua. Benar! Itulah mengapa Tuhan berfirman dalam surat Al-A’raaf[7]:172 bahwa Tuhan telah mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Tuhan berfirman: "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Semua manusia pun mengakuinya. Tuhan berfirman dalam surat Al Hashr[59]:21 jika sekiranya Tuhan mewahyukan Quran pada gunung, maka gunung itu akan runtuh. Tuhan berfirman pada surat Al Ahzaab[33]:72 bahwa manusialah yang bodoh karena mengatakan “Kami ingin menjadi manusia.” Kitalah yang bodoh. Sekarang kita tidak bisa mundur. Sekali kita mengajukan diri untuk menerima ujiannya, sekali anda membaca kertas ujiannya.

Ateis: Tidak ada yang bertanya padaku. Mereka bertanya pada Adam dan Hawa.

Dr. Zakir: Tidak saudara. Quran berfirman bahwa setiap manusia ditanya apakah mereka ingin menjadi manusia. Kemudian ingatan itu dihilangkan. Sebelum kita diciptakan jadi manusia, Tuhan berfirman dalam Quran “Apakah kamu ingin menjadi manusia? Jika kamu menjadi manusia, kamu bisa mengungguli para malaikat atau bisa lebih hina daripada mereka. Jika kamu tidak mau menjadi manusia maka tidak apa-apa.” Jadi Tuhan bertanya pada manusia dan Quran berfirman bahwa kita bodoh karena memilih mengikuti ujiannya.

Sekarang ketika anda sudah ikut ujiannya, jika anda mengikuti perintah Tuhan atas kehendak bebasmu maka anda akan lebih mulia daripada malaikat, jika anda menentang Tuhan, anda menjadi lebih rendah daripada malaikat. Kita ingin melewati ujiannya dengan baik.

Anda berkata “Aku tidak ingat pernah ditanya ingin menjadi manusia atau tidak.” Tentu saja anda tidak akan ingat, bahkan aku juga tidak ingat. Tapi aku percaya pada Quran. Pada hari kiamat, Tuhan berfirman “Tidak ada satu manusia pun yang menentang pengadilan Tuhan.” Anda akan tahu pada hari kiamat. Satu-satunya yang kita katakan adalah “Tolong beri kami kesempatan”, namun Tuhan berfirman “Sudah terlambat.”

Jadi jika anda ingin mendapat kesempatan baru, maka anda harus kembali ke dunia lagi, begitu juga setiap orang. Tuhan telah memberikan kita kesempatan di dunia. Jika anda berbuat salah, Tuhan memberikanmu kesempatan untuk memohon ampun. Anda bertaubat dan Tuhan memaafkanmu. Dan anda berbuat salah lagi... begitu seterusnya. Ketika anda mati, tidak ada kesempatan lagi.

Jadi berkenaan dengan pertanyaanmu, kenapa Tuhan menciptakan manusia? Karena ini adalah ciptaan yang lebih baik. Setiap orang yang rasional, termasuk anda harus setuju bahwa makhluk yang punya kehendak bebas adalah ciptaan yang lebih baik daripada makhluk yang tidak punya kehendak bebas.

Dan anda berkata bahwa anda tidak ingat, anda sepenuhnya benar. Ketika anda mati dan dibangkitkan, pada saat itu kita akan menemui-Nya, maka pada saat itu kita akan berkata “Aku ingat.” Bahkan sekarang aku tidak mengingatnya. Tapi percayalah pada Quran, karena Quran tidak pernah salah. Jika anda mendengar ceramahku, maka anda akan tahu bahwa 80% kandungan Quran sesuai 100% dengan ilmiah. 20%-nya lagi masih ambigu, tidak benar dan juga tidak salah. Jadi logikaku berkata, ketika 80% itu 100% benar, dan bahkan tidak 0,01% dari yang 20% itu salah, logikaku mengatakan bahwa yang 20% ini pasti juga benar.

Aku adalah orang ilmiah, aku orang yang menggunakan logika, jadi aku percaya pada pernyataan Quran, bahwa kitalah yang memilih menjadi manusia. Jika anda tidak memilihnya maka anda boleh mempertanyakan Tuhan: “Kenapa Engkau menjadikan aku sebagai manusia?” maka Tuhan akan disalahkan. Tapi Tuhan berfirman dalam Quran bahwa kita ditanya. Gunung saja ketakutan,
semuanya ketakutan tapi kita sebagai manusia memilihnya.

Ateis: Tapi apakah anda ingat pernah ditanya? Aku tidak ingat pernah ditanya.

Dr. Zakir: Saudara, jika anda mendengar jawabanku, bahkan aku tidak ingat. Tapi jika anda mengingatnya, dimana ujiannya? Bayangkan jika seorang guru mengajarkan sesuatu padamu, kemudian sang guru memberikanmu bukunya. Gurumu berkata “Kamu tidak boleh buka buku ketika ujian.” Andai saja guru itu berkata “Oke, buka saja bukunya dan jawablah ujiannya” maka dimana ujiannya? Setelah ujiannya berakhir, anda bisa memeriksa dari bukunya atau tidak?

Ateis: Tentu saja.

Dr. Zakir: Tapi saat ujian, bolehkah anda buka buku?

Ateis: Tidak.

Dr. Zakir: Jadi sekarang ujiannya sedang berlangsung saudaraku. Ketika ini sudah berakhir, anda bisa memeriksanya. Pada saat ujian, anda tidak bisa mengecek buku pelajaran, itu namanya menyontek. Jadi ketika ujiannya sudah berakhir, jika anda tidak ingat, anda katakan pada Tuhan “Kenapa ini tidak masuk akal?” Tapi Quran berfirman bahwa tidak satupun manusia akan menentang pengadilan Tuhan.

Aku adalah orang ilmiah, aku orang berlogika, berdasarkan pengetahuanku pada ilmiah, berdasarkan logikaku, ketika aku membaca kitab-kitab lain dan membaca Quran, aku lihat bahwa Quran adalah satu-satunya kitab agama di muka bumi yang melewati ujian-ujiannya. Jadi dengan begitu aku, aku meyakini bahwa Quran pasti benar. Aku tidak ingat, itulah ujiannya, jika aku ingat maka dimana ujiannya?

Jadi itu menjawab bagian pertama dari pertanyaannya. Bagian pertama yang menjawab bahwa Tuhan itu sadis. Tuhan tidak sadis. Sebagai contoh, aku ingin anak-anakku masuk universitas medis. Berapa banyak anak-anak yang akan masuk universitas medis? Hanya sedikit, lebih kecil dari 5%, atau mungkin hanya 1%. Jadi kenapa hanya 1% yang bisa masuk ke kampus? Memang karena ini diperuntukkan untuk orang-orang terpilih. Begitu juga Tuhan menciptakan surga, surga firdaus. Tidak setiap orang bisa masuk surga Firdaus.

Begitu juga, tidak setiap orang bisa menjadi dokter. Hanya mereka yang punya kapasitas yang bisa masuk. Begitu juga, tidak setiap orang bisa masuk surga Firdaus, tingkat surga yang tinggi. Kita harus berusaha. Tuhan telah memberikan anda kapasitas. Jika anda tidak mengikuti petunjuk-Nya maka anda tidak bisa (masuk surga). Jika anda mengikuti petunjuk-Nya untuk masuk surga, maka ini sangat mudah. Jika anda cerdas dan jujur kepada diri sendiri, maka ini menjadi mudah. Tapi jika anda tidak jujur pada diri sendiri, bahkan orang-orang yang tidak cerdas bisa masuk surga. Yang paling penting adalah anda harus jujur.

Tuhan telah memberikan berbagai pilihan tentang bagaimana cara mematuhi-Nya. Jika mereka pintar, mereka akan melihat bahwa Quran ini sangat jelas bahwa ini adalah firman Tuhan dan anda harus mengikuti-Nya. Itulah alasan mengapa Francis Bacon berkata “Sedikit pengetahuan menjadikanmu seorang Ateis. Pengetahuan yang mendalam menjadikanmu seorang yang beriman pada Tuhan.”

Jadi aku tidak akan mengatakan bahwa Tuhan itu sadis, aku katakan kitalah yang bodoh karena telah memilih untuk mengikuti ujiannya. Tuhan telah memberikanmu pilihan. Apa yang kita inginkan, kitalah yang memilihnya. Jadi kitalah yang bertanggung jawab bukan Tuhan. Pada hari kiamat anda akan tahu, insya Allah. Insya Allah jika aku masuk surga, aku berdo’a kepada Tuhan dan bersyukur pada-Nya. Jika kita gagal, maka kita hanya menghancurkan diri sendiri. Semoga itu menjawab pertanyaanmu.

Shalat Tepat Waktu


SHALAT memanglah suatu kewajiban bagi umat Muslim. Namun, bukan berarti dengan melaksanakannya menjadi tolak ukur sebagai penggugur kewajiban. Ada hal-hal lain yang perlu diperihatikan. Salah satunya dalam pelaksanaannya, karena banyak dari kita yang mengerjakan shalat tapi lalai atau menunda-nunda dalam melaksanakannya. Padahal, shalat di awal waktu itu lebih utama.

Awal shalat ditandai dengan berkumandangnya azan, tetapi pasar, kantor, terminal serta tempat-tempat lain masih saja hiruk pikuk dipenuhi umat muslim. Mereka tidak bergegas memenuhi panggilan azan ini, bahkan ada juga yang melalaikan shalat lima waktu. Menunaikan shalat tepat waktu berarti melatih diri untuk disiplin.

Bila kita mulai dari disiplin shalat, maka kita akan terbiasa melakukan disiplin-displin dalam kegiatan lainnya. Shalat tepat waktu bisa menjadi ukuran disiplin bagi seorang muslim.

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “…Seandainya orang-orang mengetahui pahala azan dan barisan (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan ikut undian, niscaya mereka akan berundi. Dan seandainya mereka mengetahui pahala menyegerakan shalat pada awal waktu, niscaya mereka akan berlomba-lomba melaksanakannya. Dan seandainya mereka mengetahui pahala shalat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan jalan merangkak,” (HR. Bukhari).

Keutamaan shalat tepat waktu juga bisa menjadikan seseorang lembut hati dan dikaruniai kesehatan. Untuk shalat Isya’ Nabi biasa mengerjakannya pada sebagian besar waktu malam.

“Telah bersabda Rasulullah SAW, “Sekiranya tidak memberatkan umatku, tentu aku suruh mereka mengundurkan isya hingga sepertiga atau seperdua malam,” (HR.Ahmad, Ibnu Majah,Tirmizi).

Pesan Khalifah Usman bin Affan RA, “Orang-orang yang memelihara shalat lima waktu dan mengerjakannya tepat pada waktunya, maka Insya Allah, Allah akan memuliakan orang itu dengan sembilan macam kemuliaan:

1. Dicintai Allah
2. Badannya senantiasa sehat
3. Dijaga oleh Malaikat
4. Diturunkan berkah untuk rumahnya
5. Mukanya akan kelihatan tanda orang yang shaleh
6. Allah akan melembutkan hatinya
7. Dapat melalui jembatan Shiratal Mustaqim layaknya seperti kilat
8. Akan diselamatkan dari api neraka
9. Allah akan menempatkannya ke dalam golongan orang-orang yang tidak takut dan bersedih. []

Sumber: ziemens islam/islampos